Selepas ku cabut kunci motor yang baru saja ku parkir di kampus. "Mataharinya cantik.." bisikku dalam hati seraya berharap sore ini sang dosen tidak memberikan tugas. "Udah cape di kantor, harus dapet tugas-tugas yang numpuk. hufttt!" keluhku menghela nafas.
"Azuka... azuka..." tiba-tiba ku dengar suara lelaki yang memanggil namaku dan dia menghampiriku. " Ka ken...??" tanyaku terheran-heran karena sudah hampir 2 semester kami tidak bertemu. Ken dia dulu seorang asdos ketika aku semester 3. "Hei, apa kabar.. udah lama ya ga ketemu jadi....." sapa Ken. "Jadi apa ka?" tanyaku. "ahhh nggak... oh iya hari sabtu besok kamu ada acara nggak?" tanya Ken. "nggak ka". "Berarti kamu bisa dateng ke acara wisudaan kakak dong, dateng ya, dampingin kakak, sabtu pagi kakak jemput kamu ya" ucap Ken tanpa titik seraya melangkah meninggalkanku tanpa meminta jawaban dariku.
Aku terdiam sejenak seolah-olah tak percaya. Timbul banyak pertanyaan di benak ini, kenapa harus aku, kenapa dia ga minta jawaban aku mau atau nggak, emang dia tau rumahku pake segala mau jemput. "Aneh, bomatlah" ucapku menuju kelas.
*****
Mataharinya masih terlihat cantik sore ini, hanya saja langit tak begitu mendukung. Awan gelap mulai menutupi hampir seluruh langit yang ku lihat. sapaan-sapaan hangat dari teman-teman yang begitu antusias menanyakan tugas-tugas terseling di telinga ini. Ya walaupun kami semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing tapi kalau udah urusan tugas kuliah pasti harus kami selipkan waktu luang untuk mengerjakannya. Sampai pulang malam pun sudah terbiasa bagiku.
Ketika ku ingin mengambil motorku di parkiran Ken menghampiriku lagi dengan membawa sebuah kotak yang sedikit besar. "Ini buat kamu, semoga kamu suka ya". Ucap Ken tersenyum manis. Lagi lagi dia meninggalkanku sebelum aku mengeluarkan kata-kata. Tanpa ku pedulikan isi kotak tersebut ku masukkan ke dalam tas dan aku bergegas pulang melihat langit malam ini tanpa bulan dan bintang.
Meremajakan tubuh di kasur itu ibarat abis refreshing selama sebulan setelah seharian beraktivitas. "Oh iya tadi ka ken ngasih apa ya?" tanyaku dalam hati seraya mengeluarkan kotak tadi dari dalam tas. Long Dress berwarna merah maroon, jilbab berserta sepatu sandal dengan hak 5 cm, dan sepucuk surat. Kubuka surat itu,
Azuka, aku udah siapin ini semua untuk kamu semoga bisa pas ya sama kamu, aku mau melihat kamu memakai ini semua di hari yang paling spesial buat aku. Aku akan jemput kamu jam 07.00 pagi. Met ketemu sabtu pagi ya....
salam manis,
Ken
"Astaga masa harus make ini semua". Aku terbayang hari sabtu besok memakai long dress, make rok aja cuma pas lagi ujian doang. Pake sepatu sandal berhak, "semoga aja ntar ga keseleo" harapku.
*****
Tiba waktunya hari yang katanya paling special buat Ken, Wisuda... ya siapa sih yang nggak mau cepet-cepet menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelar. Benar saja jam 07.00 pagi Ken sudah tiba di depan rumahku. Sempat ku ingin bertanya dari mana dia tau alamat rumahku padahal selama ini hubungan kami hanya sebatas mahasiswa dan asdos, dan kami pun tidak mempunyai no. hp masing-masing. Tapi aku tidak ingin merusak suasana hati Ken yang begitu terlihat bahagia yang terpancar di wajahnya dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang konyol untuk memuaskan rasa penasaranku.
Terharu, ketika melihat seluruh Mahasiswa/i yang di wisuda, disematkan piagam, diberikan ijazah kelulusan dan gelar. "Ya allah aku ingin suatu saat nanti aku seperti mereka... ya sebentar lagi aku seperti mereka." do'aku dalam hati. Selesai acara, aku diperkenalkan dengan orang tua Ken. Sempet dag dig dug hatiku, "ya allah kenapa ini..ko jadi gini sih" .
Orang tua Ken melihatku dari atas sampai bawah. "Ka, emang aku aneh ya?" tanyaku ke Ka Ken. Dibalas dengan senyuman. Pendiam, misterius ya itulah sifatnya yang aku tahu akhir-akhir ini. "Azuka, gadis yang manis" ucap ibu Ken. Aku terperangah sepertinya Ken sudah cerita banyak tentangku."makasih tan..." jawabku.
Di sebuah taman belakang gedung tempat acara wisuda, Ka Ken memulai pembicaraan. "Azuka, akhirnya tiba juga saat-saat yang udah lama kakak tunggu-tunggu". Ucap Ken. "Iya selamat ya, akhirnya kakak lulus" Jawabku.
"Iya makasih ya.. tapi bukan hanya kelulusan kakak aja. Kakak udah nunggu saat-saat seperti ini bersama kamu udah lama. Dan kakak sudah mempersiapkan ini jauh-jauh hari. Semenjak kakak jadi asdos di kelas kamu, sejak kakak pertama kali liat kamu, sejak kakak kenal kamu yang sering terlambat masuk kelas. Ya semenjak itu kakak sayang sama kamu, tapi kakak belum berani ngungkapin. waktu itu juga kakak lagi nyusun TA kakak jadi kakak mau fokus ke TA kakak. Sekarang semuanya udah selesai dan kakak akan jujur sama kamu tentang perasaan kakak selama ini. Kakak sayang sama kamu, kamu mau jadi pacar kakak?" Jelas Ken.
Begitu panjang penjelasan Ken dan aku terperangah setelah mendengarnya. "Jadi selama ini Ka Ken..."ucapku dalam hati. Dulu sewaktu dia masih menjadi asdosku aku memang sempet menaruh perhatian kepadanya dan ternyata dia juga.
"Hmmm ga di jawab sekarang juga gak apa-apa ko" tandas Ken menyadarkanku dari lamunanku. Aku pun hanya bisa membalasnya dengan senyuman.
*****
Di kelas aku memikirkan kata-kata Ken tadi siang. Aku terima atau tidak. Aku tidak begitu mengenalinya tapi dia lebih jauh mengenaliku tanpa sepengetahuanku. Dia begitu misterius, tapi aku salut sama dia dia bisa memendam rasa dalam kurun waktu yang cukup lama dan fokus dulu ke kewajibannya dia sebagai mahasiswa. Di tengah lamunanku di kelas tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kelas dan masuk lalu menyalami dosenku. Dosenku pun mengucapkan selamat atas lulusnya Ken. Mereka sepasang dosen dan asdos sewaktu aku semester 3 dan kini aku melihat mereka berdua lagi.
Mata kuliah hari ini pun selesai dengan terjawabnya semua pertanyaan-pertanyaan di tugas presentasi. Aku sengaja keluar kelas belakangan karena ada pertanyaan yang ingin aku tanyakan ke dosen untuk tugas presentasiku minggu depan. "Pak, kalo yang ini gimana caranya?" tanyaku. Dosenku menjelaskan pertanyaanku seraya mengunci pintu. Setelah pertanyaanku terjawab, dosen itu pun pergi diikuti dengan asdos Ken. Aku pun menulis "Aku mau jadi pacar kakak" di binderku dan mengejar Ken. "Ka.. ka kalo yang ini gimana?" tanyaku seraya menunjukkan tulisanku di binder. Dengan tersenyum lebar ka Ken menatapku.
*** THE END ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar