Sore itu tepatnya tanggal 27 November 2012 langit sudah menampakan senyum manisnya, sedikit lebih cerah dari jam-jam sebelumnya yang mungkin bagiku dia meluapkan kesedihannya. Air matanya deras sekali. Entah apa yang membuat dia berhenti karena biasanya malah semakin deras di kota hujan tersebut. Aku melajukan yang sudah kuanggap seperti kekasih karena dia yang selalu setia menemaniku kemana pun aku mau, ya kudaku alias motorku. Kemarin tujuanku ingin ke kampus, ya sebuah kebiasaan yang ladzim aku lakukan dari hari senin sampai sabtu. Di tengah perjalanan, haaahhh.. aku sedikit malas membahasnya. Dia yang entah siapa aku tak mengenalnya tiba-tiba kendali kudanya menyentuh kendali kudaku, aku pun merasa tak seimbang. Dan secara reflek mata ini terpejam seolah-olah aku pasrah dengan kejadian tadi. Di telinga ini terngiang orang-orang berteriak " woi.. woi..." secara bersamaan. "Apa yang sebenarnya sudah terjadi, mengapa aku pusing sekali" ucapku dalam hati. Tiba-tiba ku dengan lembutnya suara seseorang yang membangunkanku, aku terperangah melihat darah bercucuran dari mulutku dan menetes di bagian depan jilbabku dan bajuku. "Agh rasanya sakit sekali" teriakku dalam hati.Aku di papah untuk berjalan ke tepi jalan. Orang-orang semakin banyak berkerumun dan menanyakan apa yang terjadi, dan aku hanya bisa tersenyum. Tanpa berpikir panjang aku mengirim pesan singkat ke sahabatku di kampus bahwa aku tidak dapat masuk hari ini. Padahal hari itu ada presentasi, hmm mana nilai UAS lagi. Aku harap dosennya masih berbaik hati memberi ku nilai walaupun aku ga masuk. Aku juga menelepon ayahku namun handphone tidak aktif, ya kuptuskan untuk pulang ke rumah saja sendiri walaupun banyak tawaran untuk mengantarkanku ke rumah, hanya saja aku ga ingin merepotkan mereka. Dengan segala kekuatan yang masih tersisa aku berjuang mengendarai motorku pulang ke rumah dengan menahan sakit yang menjalar di tubuhku. Tak ada lagi yang kupukirkan selain ingin cepat-cepat untuk sampai di rumah.
Sesampainya di rumah, seisi rumah kaget dengan kedatanganku yang dalam keadaan seperti itu, aku pun langsung di bawa ke RS dan mendapatkan perawatan. Rasanya badan tuh rontok banget, kalo aja anggota badanku ini terpasang dengan mur" pasti udah aku pretelin satu". Mungkin kalau hanya sekedar sakit dan memar" aku tak menghiraukan namun luka yang aku dapatkan ini melebihi perkiraanku, daguku robek dan harus di jahit, 2 gigi depanku patah, lidahku kelu membeku akibat sariawan yang mungkin sewaktu aku jatuh lidahku ini kegigit, pelipisku biru membengkan, pinggang, lutut siku dan telapak kakiku memar, lecet, dan membiru. Mungkin ini cobaan yang harus aku terima, tapi yang sangat aku sesali mengapa harus seberat ini. Aku hampir kehilangan nilai UASku. ya untung saja Allah masih sayang kepadaku karena aku masih diberikan umur panjang. Aku harap ini tragedi yang pertama dan terakhir kalinya.
Ingat ya kawan dimanapun kita berada kita harus tetap berhati-hati, terutama bagi wanita pengendara motor. Sebelum mengendarai baca do'a dan pakailah safety yang sesuai dengan standar.
Salam manis
^.^ Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar