NURFITRIA'S SITE: Maret 2014

Minggu, 09 Maret 2014

~ The Ice Princess ~



Title :
~ The Ice Princess ~

Main Cast :
Michiko Chou Lynn
Asta Ichiro
Kevin Fico Saverio
Yuuri Fiorenza

Genre :
Romance, Drama, Family

Author :
PureLight Star

Sepi dan sendiri... lagi dan lagi seperti ini. entah sampai kapan semuanya berubah. Aku kangen mama... aku kangen ka ara... kenapa kalian pergi tanpa mengajakku!!

Derai tangis Lynn semakin menjadi, ketika melihat foto keluarganya yang terselip di buku diarynya. Air matanya jatuh membasahi setiap lembaran cerita yang di tulisnya. Diary.. saksi bisu dan sahabat setia yang selalu menemani selama 10 tahun belakangan ini. Kini usianya 16 th. Kehidupannya berubah semenjak Ibu dan kakaknya meninggal karena kecelakaan. Ayahnya harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan sekaligus melengkapi sepotong kasih sayang yang terhenti untuk Lynn. Lynn terbiasa mandiri dari kecil, melakukan semua hal yang dianggap berat untuk seorang anak kecil seperti Lynn saat itu. Hidupnya yang selalu berpindah - pindah dari kota yang satu ke kota yang lainnya disebabkan oleh pekerjaan ayahnya yang selalu berpindah - pindah sangat mempengaruhi karakter Lynn. Lynn selalu menyendiri, sifatnya yang dingin dan pendiam membuatnya tidak mempunyai teman. 

Lelah menangisi dan mengenang masa lalunya yang teramat indah membuatnya terlelap. Hingga dia tak sadar jika ayahnya masuk ke dalam kamarnya. Melihat Lynn yang hampir setiap hari seperti ini, membuat sang ayah merasa hatinya tersayati. Memang berat menjadi single parent, terlebih dia harus memberikan kasih sayang yang pernah di berikan ibunya. Membereskan buku diarynya, menyelimuti dan memberikan kecupan kecil di kening. "Maafkan papa ya Lynn, belum bisa memberikan yang terbaik selama ini untuk kamu. Tapi papa janji akan selalu ada di sisi kamu sampai kapanpun".  Ucapnya dalam hati seraya meninggalkan Lynn yang sudah terlelap.

************

Hampir setahun Lynn bersekolah di Incheon Art High School, namun tak ada seorang pun yang ingin menemaninya. Saat istirahat atau jam kosong di kelasnya Lynn selalu mengisinya dengan menggambar apapun yang ada di benaknya. Buku yang selalu menemani dan menyalurkan hobi menggambarnya sejak kecil. Sudah banyak sketsa yang Lynn buat. Setiap ada yang mendekati Lynn walau hanya untuk bercengkrama berbagi cerita, Lynn selalu menghindar. Hingga tak seorang pun yang mau berteman dengannya.

”Joheun achimieyo... Hari ini kita kedatangan murid baru. Deuro osipsiyo Yuuri~ah... dan perkenalkan dirimu”

Yeoja cantik dengan rambut panjang terurai memasuki ruang kelas dan memperkenalkan dirinya.

”Annyeong Haseyo... Jeoneun Yuuri Fiorenza imnida, joeneun Yuuri-rago imnida.. saya harap kita dapat berteman baik. Mannaseo Bangapseumnida yeorobun. Kamsahamnida” Sapa Yuuri menyunggingkan bibir imutnya dan sedikit membungkukkan badannya.

“Kamsahamnida Yuuri~ah... Eoseo oseyo.. Silahkan kamu duduk disana”Sapa Seonsaeng~nim seraya menunjuk ke tempat duduk yang kosong di samping kanan Lynn.

“Kamsahamnida..”


************

“Annyeong haseyo, yuuri imnida..” sapa Yuuri.
”Annyeong haseyo, Lynn imnida..” tekas Lynn.
”Semoga kita bisa berteman baik..” Ucap Yuuri dengan riangnya.
”yeaaahh...”

Jam Pelajaran pun berlalu. Semua murid – murid pergi meninggalkan kelas, terkecuali Lynn dan Yuuri. Seperti biasanya Lynn mulai menggoreskan pensilnya untuk melanjutkan gambarnya yang belum terselesaikan.

”Lynn, kau tak makan kah?” tanya Yuuri.
”Kau saja sana!! Aku tidak lapar”

Yuuri hanya bisa terdiam mendengar jawaban ketus Lynn. Tanpa berkata lagi, Yuuri memperhatikan goresan tangan Lynn yang sedang menari di atas kertas putihnya. Cantik... menawan... ya seperti itulah Lynn bercerita... Berbicara melalui garis dan diam dengan titik di akhir goresannya.

”Sketsanya bagus... aku suka.. sepertinya kamu suka menggambar ya?” Tanya Yuuri.

Dengan mata tajamnya Lynn hanya sekedar meliriknya.

”Sepertinya kau tak suka dengan kehadiranku ya?” Tanya Yuuri lagi.
”Ya.. sudah sana lebih baik kau dengan yang lainnya dari pada kau harus sakit hati dengan sikapku”. Jawab Lynn seraya meninggalkan Yuuri sendirian di kelas.

Menyendiri di sebuah taman. Tanpa di sadari ada seseorang yang selalu memperhatikan Lynn. Fico.... namja yang hampir setahun belakangan ini selalu memperhatikan Lynn. Namja terpintar di sekolah itu. Entah apa yang membuat namja itu tertarik dengan Lynn. Yeoja dingin dan pendiam. Seperti itulah dia di kenal.

************

“Jepreeett...”
Satu ekspresi Lynn di curi.

“Aigoo.. Lynn sepertinya kau sedang ada masalah” Fico memandangi foto yang baru saja di ambilnya.
“Aku bersedia menjadi tempat bersandarmu, namun apa kau mau?”

Keraguan Fico mencuat seiring ketakutan penerimaan Lynn yang akan di dapatkannya. Setiap ada kesempatan untuk mendekatinya selalu muncul bayangan Lynn yang tidak ingin dirinya berada di sampingnya.

Dengan sigapnya memukuli kepalanya “Ficoooo... apa yang kau pikirkan!! Sekarang pikirkan bagaimana caranya agar Lynn tidak sedih lagi”

************

“Bruuukkk.....”
Tiba - tiba Lynn terjatuh ke tanah. seorang namja menghampirinya. 
"Hei... kau tak apa?" tanya namja itu bingung.
Lynn tak memberikan reaksi apapun, tanpa pikir panjang namja itu menggendongnya menuju ruang rawat sekolah. 

"Lynn saat ini butuh istirahat, dia sangat kelelahan di tambah lagi pantulan bola basket yang mengenai kepalanya". Terang dokter

"Baiklah dok, kamsahamnida"


"Hoh.... Jadi, kau yang bernama Lynn, yeoja dingin itu" Asta menyunggingkan senyum sinisnya.


************