NURFITRIA'S SITE: Juni 2014

Minggu, 22 Juni 2014

Laksana Fatamorgana

Jika aku bisa
aku ingin berpura-pura sampai akhir
kau... 
datang kembali dari kematian
pada waktu itu..
membuatku sangat senang dan
tidak bisa menahannya
tapi kemudian di sisi lain
aku tahu...
bahwa saat aku mengakui hal itu
semuanya akan hangat seperti fatamorgana


Sekelumit Godaan Tugas Akhir

Dear TA....

Sudah hampir 2 bulan terlewati, namun aku hanya mampu mengerjakan 2 bab aja... deadline seminggu lagi. tapi entah kenapa aku masih merasa tenang-tenang aja. Pikiranku berkecambuk, sampai-sampai aku tak bisa tidur. Waktuku semakin sempit, apa semua ini karena diriku sendiri yang masih belum bisa fokus. Bahkan walaupun sudah di ujung waktuku. 

Saat ini yang aku butuhkan bukan sekedar seseorang yang berkata "ayo lan... semangat.. pasti bisa". Yang aku butuhkan hanya seseorang yang mampu membuat niat dihatiku dan berkata "ayo lan semangat ngerjainnya, ada yang ga bisa nggak?? sini aku bimbing". Seorang motivator dan pembimbing yang selalu ada di sisiku memberikan support. Aku butuh dia... 

Tapi takdir berkata lain. Takdir mengatakan aku harus bisa dengan upayaku sendiri. Tapi apa daya.. akulah aku, aku yang selalu sulit menciptakan semangat dalam diriku sendiri. 

Aku rindu akan ucapannya yang seperti mantra. Selalu ada sebab kenapa aku harus melakukannya, selalu ada akibat apabila aku tidak melakukannya. Hanya karena satu alasan, itu semua demi kebaikanku. Air mata ini kembali berlinang di pelupuk mataku.. jemariku seakan tak mampu menekan tuts-tuts keyboard ini. Semua kenangan itu kembali teringat. Semua berawal dari semalam.. lagu itu.. Masa-masa itu serasa terulang dalam memoriku. "Tenang bhie.. nanti kalau kamu TA aku bantuin. Kita kerjain bareng-bareng ya..." Senyum dan semangatnya terbayang kembali. 

Aku minta maaf kalau aku masih belum bisa membiasakan diri tanpamu. Aku hanya bisa berdoa semoga kamu tenang, kamu bahagia di duniamu saat ini. 

Tugas akhirku.. aku berharap semuanya akan berjalan dengan baik. Sidang dan lulus dengan hasil yang baik pula. Walaupun dalam hati kecilku masih mengharapkan seseorang yang membimbingku. 

Mata... jangan lelah..
Belajar ambil resiko ya mata setiap mau "belajar"..
Otak jangan kau banyak protes..
Terima saja apa yang kau mampu cerna..