“Itu
seperti Ka Bintang, tapi apa benar itu ka Bintang?“ Kejora menatap penuh tanya
dalam hati. Lamunannya tersadar ketika makanan yang Kejora pesan sudah datang.
Dengan lahapnya Kejora menyantap makanannya tersebut, menghiraukan apa yang
barusan saja ia pikirkan. “Aku tidak mau
acara ku hari ini bersama oppaku menjadi tidak menyenangkan, lebih baik lupakan
sejenak pikiran-pikiran aneh yang melesat dalam benakku ini“.
*****
@Perjalanan menuju
rumah, 16.45
Terlintas kembali pikiran tadi siang, dalam benak ini
muncul berbagai pertanyaan. “Apa benar
yang tadi kulihat itu Ka Bintang? Siapa yeoja yang di gandengnya? Apa dia
kekasihnya?“ rasanya sakit sekali harus memikirkan hal seperti ini. Sudah
lama sekali aku memendam rasa padanya. Yang awalnya hanya rasa sayang terhadap
seorang kakak namun tiba-tiba rasa itu berubah ketika ku beranjak dewasa. Rasa
nyaman disisinya sangatlah berbeda ketika ku berada di sisi Ka Kenzie, semenjak
itu aku baru menyadari bahwa aku punya rasa yang begitu dalam padanya. Dan
setahun yang lalu ketika ku berada di Amerika aku memutuskan dan mencoba untuk
melupakan rasaku, namun semakin ku melupakannya semakin dalam rasaku. Hingga
pada akhirnya aku sedikit bisa melepaskan rasa itu. Namun ketika ku kembali ke
Indonesia rasa itu mulai tumbuh kembali ketika di saat aku membaca serangkaian
kata-kata penyemangatku dulu.
“ra, pegangan !! “ tegur Kenzie yang menyadarkan
lamunanku seraya menarik gas motornya lebih kencang lagi. Aku pun memeluk erat
Kenzie merasakan tubuh hangatnya dan angin semilir yang membelai rambutku,
menikmati kembali indahnya hidup, nikmatnya oksigen yang kuhirup dalam-dalam. Semua
itu begitu nikmat.
*****
Bintang room’s, Korea 23.25
“dddrrrrttt.. drrrtttt... drrrrtttttt...“
“huuuhh, siapa sih yang sms tengah malem seperti ini,
mengganggu saja, kyaaaaa... hah jadi kalah kan“. Keluh Bintang
Dengan malasnya Bintang menjangkau ponselnya. Lalu
membacanya. “Ntang, ade kesayangan gw udah
pulang dari Amerika, apa kau tidak kangen dengannya??“
Dilihatnya sebuah bingkai foto di meja kecil dekat tempat
tidurnya, disana terpajang foto 3 anak kecil yang sedang berpose lucu dan
disebelahnya terdapat foto 3 orang remaja berpakaian seragam SMA. Kenzie,
Bintang dan Kejora. Mereka bersahabat sejak kecil dan bahkan sudah seperti
saudara. Bintang memang selalu membawa foto-foto ini ketika aku pergi dalam tempo
yang lama. Kenzie dan Bintang juga teman satu kantor, hanya saja mereka berbeda
departemen. Kenzie di departemen pemasaran sedangkan Bintang di departemen
Personalia. Karena jadwal masing-masing yang sangat padat walaupun satu kantor
mereka jarang bertemu, sesekali bertemu jika ada meeting dan acara kantor.
Sudah hampir dua bulan ini Bintang mendapatkan tugas di Korea. Bintang berdehem dan kembali fokus ke layar
ponselnya lalu menekan layar ponselnya untuk membalas pesan dari Kenzie.
“yak kau... dasar babo..
menggangguku sedang bermain game saja. Jadi kalah kan... >.<. Mwo???
Kejora sudah pulang?? Wah aku kangen sekali dengannya. Agh tapi sayang sekali
aku sekarang sedang di Korea. Kalau saja aku di Indonesia sudah ku hampiri dia
malam ini juga.“
“dddrrrrttt.. drrrtttt... drrrrtttttt...“ Ponsel Bintang kembali bergetar.
“hei... usiamu sudah
tua masih saja betah berkencan dengan PSPmu. Hahaha :P terus kapan kau pulang??
Jangan lupa oleh-olehnya, cwe cantik buat gw.“
“huhh.. biarkan saja,
PSPku ini memang kekasih pertamaku, dan masih mending aku sudah punya kekasih.
Sedangkan kau?? Gebetan saja tak punya hah... :P. Rencananya aku pulang minggu
depan jika sudah tidak ada urusan lagi disini.
Aiisshh kau itu juga sudah sering ke Korea. Kenapa tidak kau bawa pulang
sendiri huh.. >.< “ Balas Bintang.
Dan selang beberapa menit ponsel Bintang kembali bergetar. “dddrrrrttt.. drrrtttt...
drrrrtttttt...“
“baiklah, kalau sudah di Indonesia
hubungi aku. Aku akan susun rencana untuk pertemuan kita nanti.”
“yaaakk..
aku sms panjang lebar hanya di jawab satu kalimat saja. Huft...“
*****
One week later - Bintang
@ Airport
Soekarno Hatta, 14.14
“Hmmm rasanya sudah tidak sabar lagi ingin
bertemu Kejora” ucap Bintang pelan seraya menarik sebuah koper besar dan
menggenggam erat sebuah boneka teddy bear kecil. Aku memberhentikan taxi dan
menyebutkan alamat yang di tuju. Ku ambil ponsel di saku celanaku dan mencari
no contact Kenzie.
“Kenzie,
aku sudah di Indonesia .
Aku sudah tidak sabar lagi ingin memberikan surprise untuk Kejora”.
Di seberang telepon. “ Yak, ntar malam rencananya aku
akan makan malam di luar dengannya, kau datang saja ke restoran biasa. Sepertinya
dia kangen dengan masakannya dan ingin makan disana“.
“ok baiklah nanti malam aku kesana“. Tuuuutttt. Aku
memutuskan sambungan teleponnya.
*****
Bintang room’s, 16.05
Ku regangkan tubuhku untuk merilekskan otot-otot yang
menegang. Kurebahkan dalam sebuah kasur yang hangat dan empuk. Semilir udara
yang berasal dari AC memanjakan kelopak mata. Kupejamkan mata ini. Teringat
kembali kejadian ketika aku masih kelas 2 SMA.
*Flashback*
Malam yang kelam disertai rintik hujan yang tidak begitu
deras aku menusuri sebuah tepi jalan. Aku tak tau harus kemana aku melangkah,
aku sedang sedih karena orang yang sangat berarti dalam hidupku harus
meninggalkanku tanpa adanya sebuah kata perpisahan. Aku terduduk di sebuah
halte yang memang saat itu sangat sepi, selang beberapa waktu aku terdiam ku
dapati seseorang yang tiba-tiba duduk di sampingku.
“Sedang apa kau disini? Bukankah harusnya kau berada di
Rumah Sakit untuk melihat paman yang terakhir kalinya?“ Tanya Kejora yang
memang dari tadi dia mengikuti Bintang pergi.
Bintang terkesima dengan pertanyaan itu dan menoleh ke
arah suara gadis itu.
“Kejora.... “lirih Bintang
“Aku tau perpisahan itu pasti sangat menyakitkan, tapi
aku yakin perpisahan yang ini merupakan awal dari pertemuan yang abadi suatu
saat nanti, buat apa kau tangisi? Sedih boleh saja asal jangan berlebihan.
Kasihan ayahmu, mungkin dia tidak bisa tenang di alamnya sekarang. Ini adalah
takdirnya aku yakin paman bahagia karena sudah tidak menderita lagi atas
penyakitnya“. Ucap Kejora panjang lebar.
“Aku
tidak sedih“.Seraya menghapus air matanya
“Lalu sedang apa kau disini dengan matamu yang sembab
itu?“Tanya Kejora mengeryitkan alisnya.
“hah... hmmm aku sedang menunggu bintang yang sedari tadi
tak kunjung bersinar“
Dengan menyunggingkan senyumnya memandang langit malam. “Oh... hmm aku rasa
Langit tidak akan mengizinkan bintang untuk bersinar malam ini jika bintangnya
menangis, alhasil langit pun turut berduka atas kesedihan bintang. Apakah bumi
akan bahagia jika sang bintang nampak namun tak bercahaya? Malam akan terasa hampa
dan kelam.“
“Kejora.... “lirih Bintang tersenyum merangkulkan tangan
kanannya ke pundak kejora. Kejora pun tersenyum lebar
“Ka Bintang demi
apapun aku akan membuat kakak selalu tersenyum. Love you ka...“ucap Kejora
dalam hati.
*Flashback End*
Kriiiiuuukkk.....
“Dasar babo, aku lupa memberikan makan untuk
peliharaanku ini“seraya memegang perutnya. Rasa lapar yang luar biasa
menyadarkanku dari lamunanku.
*****
Kejora @Bandar
Djakarta Ancol, 19.00 wib
Berdecak kagum, semuanya terasa lebih indah dengan pemandangan
yang sungguh menankjubkan dan lampu remang-remang di sekelilingnya.
“hmm, aku mau yang ini, yang ini, ama yang ini, oppa mau
apa?“ Tanya Kejora
Sambil memilih-milih menu makanan, di kejauhan Kenzie
menangkap sesosok pria yang dikenalnya mengisyaratkan untuk diam. Kenzie pun
seolah tak peduli akan kedatangannya dan tiba-tiba.... pria itu menutup kedua
mata Kejora.
”waaaakkkk... siapa ini...” Kejora meraba-raba kedua
tangan yang menutup matanya.
”Surprissseee...” Dengan ekspresi yang mengejutkan bintang
menyodorkan sebuah boneka teddy bear kecil berwarna cokelat yang sangat lucu.
”Bintaaanngg, kanggeeenn...” tanpa sadar Kejora
memeluknya.
”Aiiisshh, kau itu seperti yeoja babo yang tak punya malu
saja seenaknya memeluk namja yang sudah punya kekasih”.Ucap Kenzie dengan
santainya.
”huft..” decak Kejora. Seperti mendapat benturan
yang sangat keras ketika mendapati seorang namja yang di cintainya sudah
memiliki kekasih. Tetapi Kejora tak ingin suasana saat ini menjadi canggung, ia
pun mencairkan suasana dengan bercerita selama dia berada di Amerika.
*****
Kejora Room’s, 22.30
Menghempaskan seluruh tubuhnya ke kasur yang empuk,
menghela nafas dalam-dalam, berharap apa yang tadi di ucapkan Kenzie hanya
mimpi.
“Jadi, yang waktu di ancol itu beneran ka Bintang sama pacarnya.
Mungkin sekarang sudah saatnya melupakan Bintang, agrrkkkhh mana mungkin bisa
dilupain, cuma bintang yang bisa buat gw tersenyum, cuma bintang bisa bikin gw
nyaman disisinya, cuma bintang semangat hidup gw, bintang itu cinta pertama gw.
Tapi, gw juga nggak mau buat pacarnya bintang sakit hati, gw dan dia sama-sama
wanita, mana mungkin bisa gw menyakiti sesama wanita. Lebih baik gw yang
merasakan sakit, dari pada dia. Lagian gw ga harus ngelupain kan?? Gw cuma
harus ngilangin rasa cinta gw ke dia.... pasti bisa ko... hmmm” Perang batin
”Oklah, pokonya mulai malam ini gw harus bisa
move on, membuka hati untuk memberikan kesempatan untuk bintang-bintang yang
lain.... yuppsss ziayou kejora...” Ucap kejora menyemangati dirinya untuk tetap
teguh pada pendiriannya.
*****
Kejora Room’s, 08.30
Menatap silaunya cahaya matahari yang masuk ke kamarnya.
”Hmm, sebenarnya hari ini cerah banget buat main, tapi
main ama siapa?? Ka Kenzie tiba-tiba ada panggilan mendadak buat pergi ke
Korea, ayah sama ibu pasti sangat sibuk melayani pelanggan di toko apalagi hari
minggu gini. Rumah terasa hampa, coba aja ada Kenzoniak (Teman Satu geng yang
terdiri dari : Kejora, Naomi, Zora, Narania, Keiko) pasti ga sepi kaya gini. Eh, apa gw ajak ka
Bintang main aja ya.. hmmm pasti kalo minggu gini mah ka Bintang kencan sama
pacarnya.. huft... beteeee... ” Seraya mengganti-ganti chanel tv.
Tiiinngg.. toooonnggg..
Suara bel rumah terdengar begitu nyaring.
”Sebentar...” teriak Kejora dari dalam.
Kejora pun membuka daun pintunya perlahan dan tiba-tiba
berbagai pelukan dan cubitan di pipinya menyampiri.
”Aduuuuuhh... sakit tau”
”Kejora babo, kapan kau pulang, mengapa kau tidak kabari
kami huh.. kau curang” celoteh Keiko
”iya untung saja, ka Kenzie memberi tahu kami kalau kau
sudah pulang”Naomi menimpali. Dan yang lainnya hanya mengangguk mengiyakan.
”Aigoo, mianhae …
jeongmal mianhae.. aku bukannya tak ingin mengabari kalian, karena aku
takut mengganggu kesibukan kalian, aku juga belum siap menghadapi rasa maluku
ke kalian, aku yakin pasti kalian semua sudah punya pasangan masing-masing
kan?? Sedangkan aku...” rintih kejora
”Tapi arti sahabat itu, bukan takut karena ingin
menganggu, tak ada salahnya bukan saling mengabari satu sama lain. Hmm mengenai
itu kita bahas di dalam saja yuk.. masa di depan pintu seperti ini” ajak Nia.
Mereka pun bergegas ke Ruang tengah untuk saling melepas
kerinduan mereka setelah hampir 5 tahun tidak bertemu dengan Kejora, sekalinya
Kejora pulang mereka pun tidak di beri kabar.
”Hei, bagaimana hidupmu disana, ka Kenzie bilang kau
resign dari pekerjaanmu, padahal disana kau bisa dapat apa saja yang mau, semua
kebutuhanmu di sana sangat terpenuhi bukan? Atau kau tidak betah, atau mungkin
pekerjaanmu disana membuatmu stress sehingga kurus kering seperti tak di beri
makan??” Decak Zora
”huft, kau ini, masih aja cerewet seperti dulu, dugaanmu
salah semua. Aku pulang ke Indonesia karena orang tuaku yang menginginkan aku
berkarya di sini, di sinilah tanah kelahiranku, di sinilah aku di besarkan, dan
disinilah hidupku, hidup dengan keluarga kecilku”. Jawab Kejora
”Lalu, apa kau disana sudah punya pacar? Aku begitu
tercengang dengan jawabanmu tadi di depan”. Sindir Zora
Tersenyum malu ”kalian kan tau siapa cinta pertamaku,
sulit rasanya untuk melupakan dia. Walaupun aku dekat dengan para lelaki disana
tetap saja hatiku berada di sini. rasanya berdosa sekali kalau aku menjalin
hubungan tanpa didasari cinta ya paling tidak sukalah, tapi ini aku tak ada
rasa sama sekali yang ada aku akan menyakitinya.” Jelas Kejora
”Kau masih mencintainya?” tandas Nia
”Ya, tapi mulai hari ini aku akan menghilangkan rasa
ini.”
”Kenapa?? Bukankah kau masih mencintainya, huh ??”Decak
Naomi
”Dia telah memiliki tambatan hati, aku tak ingin
kehadiranku kembali ke Indonesia malah menghancurkannya. Aku cukup bahagia dia
telah memiliki kekasih yang perfect, yeoja itu cantik, tinggi, putih. Dan kalau
aku lihat mereka berdua serasa pasangan yang ideal” Ucap Kejora seraya
menyunggingkan bibirnya yang tipis memberi sinyal kalau hatinya saat ini tidak
remuk.
”Sudahlah, kenapa jadi bahas aku... ayolah sekarang
giliran kalian yang bercerita, ga puas tau kalau kalian cerita di chating aja”
Bujuk kejora mengalihkan.
”Huh kau itu tetap menyebalkan, kalau cerita pasti selalu
setengah, lalu bagaimana dengan hatimu, apa kau kuat menahan sakitnya
kehilangan bintang?” Ucap Zora
”Hahaha, jangan ngambek gitu sayang.. (menyubit pipi Zora
yang chubby). Aku ini sudah dewasa aku tau mana yang terbaik untukku, sebagai
seorang wanita sejati dia nggak akan menyakiti sesama wanita, jika aku tetap
mempertahankan rasa ini akan ada 2 hati yang tersakiti. pertama aku, hati ini
nggak akan tenang karena aku telah menyakiti yeoja yang tulus mencintainya. Dan
yang kedua, yeoja itu sendiri dia pasti sangat patah hati. Lagian aku nggak
akan kehilangan dia, Bintang akan tetap menjadi seorang sahabat dan kakak
bagiku. Aku hanya butuh waktu untuk menghilangkan rasa cinta yang telah
tertanam di hati ini.” Jelas Kejora.
”Ya, kita dukung semua keputusanmu, kalau perlu kita
comblangin. Hahaha” Tandas Keiko
”Hahaha, kalian semua tak perlu repot-repot mengenalkan
teman namja kalian. Aku bisa menemukan sendiri ko...”
*****
Kejora’s Diary, 20.25 @Kejora Room’s
Canda tawa yang sudah lama tak kami rasakan semuanya
terbalaskan hari ini. Hari yang begitu menyenangkan bertemu ke empat sahabatku.
Bersenda gurau mengahabiskan hari. Aku senang melihat kalian yang sudah menjadi
wanita seutuhnya. Nia kau selalu menjadi panutan buat kita, kau begitu dewasa
bahkan kedewasaanmu sejak dulu tak pernah berkurang kau paling berbeda diantara
kami yang terkadang masih suka labil, setiap ucapanmu selalu memberikan makna
dan sekarang kau telah menjadi wanita seutuhnya kau punya suami dan anak-anak
yang begitu menyayangimu. Keiko dan Naomi, 2 Saudara kembar yang lucu dan imut.
Mungkin dulu kau selalu saingan untuk menjadi yang terbaik, tapi sekarang
kalian menjadi saudara yang saling mendukung satu sama lain. Kalian pun
memiliki tunangan yang kembar juga. Melihat foto yang kalian tunjukkan tadi
terbayang sudah pernikahan kalian yang begitu meriah 2 pasangan kembar menikah
berbarengan, pasti nanti anak kalian kembar juga ya... hehehe. Zora... aghh aku
begitu kangen sekali dengan lelucon – lelucon konyolmu. Kau terlihat
menggemaskan kalau sudah mengeluarkan ekspresi aneh di wajahmu yang membuat
kita sakit perut karena tertawa. Tapi tak kusangka kau sekarang sedikit lebih
dewasa, suamimu pasti bangga memiliki istri sepertimu. Kau menunda untuk
mempunyai anak karena ingin menyelesaikan S2mu dulu, sesuatu yang jarang ku
temui saat ini. Dan aku, aku akan menyusul kalian semua menemukan bintang
hatiku dan menjadi wanita seutuhnya. Aku yakin di luar sana akan ada bintang
lain yang memang tercipta untukku. Ya aku yakin itu.....
Kenzoniak semoga kita bersatu sampai akhir hayat. Amin J
Diary, udah dulu ya.. aku senang memilikimu yang
setia medengarkan ceritaku. Emuuuaach :*
*****
Dining Room, 06.18
Aroma nasi goreng buatan ibu memanggil hasratku untuk
segera menyantapnya.
”Selamat makan...” Ucap kejora dengan riangnya.
”Berdo’a dulu ra..” tandas ayah.
”sudah yah, dalam hati.... hehehe. Yah... aku mau kerja
aja daripada di rumah bosan sekali rasanya” Keluh Kejora
”Sudahlah kau bantu saja ayah sama ibu di toko, sekalian
kau pelajari bagaimana berbisnis, nantinya toko itu juga kamu yang menghandle”
Jelas Ayah
”Ah kan ada ka Kenzie, kenapa harus aku sih... aku
pengennya kerja di perusahaan broadcast di balik layar gitu yah...”
”Pagi appa, eomma... tadi kayanya ada nama aku
disebut-sebut. Lagi pada ngomongin aku ya??” Ejek Kenzie menaikan alisnya.
”Aissshh lagi-lagi syndrom percaya dirimu kumat” Menatap
sinis.
”Ini si kejora, mau bekerja di perusahaan aja.. di
tawarin untuk mengurus toko kita dia tidak mau. Katanya kamu saja yang
mengurus.”Jelas Ibu
”waaaaahhh.. enak kali kau, aku ini sudah punya saham di
perusahaanku sendiri. Sudahlah manis kau urus saja toko kita. Apa kau tidak
kasian melihat eomma dan appa mengurus toko itu berdua huhhh?!?!”
”yak kau... aku juga punya keinginan sendiri kalaupun aku
ingin berbisnis aku ingin membuka Production House sendiri. Biar kata aku
lulusan IT tapi tetap saja hal yang aku suka kan seni”Ujar Kejora
”Ya sudahlah... kalau ga salah di kantor ada
lowongan di bagian IT deh. Nanti kamu ikut ke kantor siapa tau Bintang mau
nerima kamu jadi karyawannya”. Jelas Kenzie
( PT. Golden Sweetcute Perusahaan Kosmetik
International yang menyajikan berbagai macam produk kecantikan yang sudah
terkenal kualitasnya. Bahkan saat ini akan merambah ke dunia production house
untuk mempermudah memasarkan produknya ke kalangan artis atau model yang bernaung
di bawah management perusahaan tersebut ).
*****
@Plaza Golden Ways
08.10
”Kau tunggu saja disini, aku ada meeting sebentar. Jangan
kau acak-acak ruanganku” Tegas Kezie
”iya oppa Kenzie Melvin” Ejek Kejora menjulurkan
lidahnya.
Menelusuri setiap sudut ruangan yang tertata rapi,
terpajang segala bentuk penghargaan atas produk dan pemasaran terbaik. Menapaki
setiap sudut dan terhenti pada sebuah bingkai foto terbesar di ruangan ini.
Foto keluargaku dan Keluarga Bintang. Dan semua ini mengembalikan memoriku akan
kehadiran Bintang dalam hidupku. Sejak kecil keluarga kami begitu rukun bahkan
sudah seperti saudara sendiri. Awalnya perusahaan tempat Ka Kenzie bekerja
merupakan Perusahaan rintisan paman Ando (Ayahnya Bintang), namun di wariskan
kepada Bintang untuk melanjutkan bisnis ayahnya. Selepas lulus kuliah Ka Kenzie
ditawarkan untuk bekerja sama di perusahaan tesebut dan alhasil sebagian saham
di perusahaan itu milik Ka Kenzie.
Disudut lain terdapat para pejabat yang bekerja
di perusahaan itu, sebagian besar adalah orang –orang korea karena produk
kecantikkan ini lebih banyak di eksport ke negeri gingseng tsb dan banyak
digunakan oleh para seniman disana.
*****
@Meeting Room, 09.18
”Baik, terima kasih semuanya atas partisipasi dan
dukungannya, semoga product baru dan production house kita bisa sukses seperti
yang kita harapkan” Jelas Bintang menutup rapat pagi ini di sambut dengan tepuk
tangan yang meriah dari para peserta rapat.
Semua peserta rapat pun bergegas menuju ruang kerja
masing – masing.
”Kenzie... gomawo.. ide cemerlangnya sungguh hebat”.
Tepuk Bintang.
”Yeah.. kau juga hebat membawakan presentasinya, oh ya..
ada lowongan ga tuh buat si kejora.. dia udah pengen banget kerja”. Ucap Kenzie
”Hmm, dia ada disini? Bagaimana jika dia ditempatkan di
PH kita dan dia bisa memulai bekerja disana saat launching minggu depan. Dari
dulu dia sangat berbakat dalam bidang seni. Dan gw rasa dia bisa menghandle
project – project baru kita, bagaimana?”
”Wah.. bisa senang jungkir balik dia.. okay kau sampaikan
saja. Dia ada di ruangan. Nanti gw suruh dia keruangan lu aja.”
”Ok”. Berbinar – binar mata bintang. Sekilas sudah
terbayang wanita yang dari dulu ia cintai bisa bekerja sama dengannya.
”Ra... andai kamu tau
kalau sampai saat ini rasa yang tersimpan disini tak pernah hilang, You’re
light in the dark. Tak bisa memungkiri kalau saja dari dulu aku berani
mengungkapkan rasa ini ra...”
*****
@Bintang room’s, 09.45
”Toookk.. tokk. Toookk..”
Ketukan pintu menyadarkan segala lamunan Bintang.
”ya, silahkan masuk” Ucap Bintang dari dalam.
”Hei... ka Bintang, kata oppa Kenzie kakak manggil aku?”
”hahaha, sudah terkontaminasi juga rupanya kau, mari
silahkan duduk”. Ajak bintang
”Mau minum apa?” tanya Bintang
”hmm, ga usah ka.. gomawo”. Ucap Kejora malu – malu
”Baik, to the point saja. Selesai rapat tadi Kenzie bilang kamu mau
bekerja bukan? Kebetulan di perusahaan kami sedang membuka anak perusahaan dalam bidang
production house. Jika kamu mau, saya berniat kamulah yang menjadi project
manager di sana. Dan saya rasa kamu cukup mumpuni dalam bidang tersebut.
Bagaimana?” Jelas bintang panjang lebar.
Dengan senyum malu – malu kejora berkata ”baik, saya mau
ka, eh pak”. J
Suasana menjadi sangat kaku karena kejora menyadari jika
dia berada dalam kantor dan dia tidak bisa berlaku seenaknya.
”lantas kapan saya bisa mulai bekerja?”. Tanya Kejora
”Minggu depan kami akan Launching Production House
tersebut bersamaan dengan product kecantikan baru kami. Dan kau bisa datang di
hari itu juga. Oh ya, banyak model dan artis papan atas yang akan datang dan
menjadi figure dalam mengenalkan product baru kami, jadi saya harap kamu bisa
bekerja sama dengan mereka”. Ucap Bintang
”Baik pak” jawab Kejora
*****
One week later, Kejora @ Golden Star Agency 19.20
Gemerlap lampu warna warni menghiasi sebuah aula kantor
baru. Ya...
ini Golden Star Agency, Production House baru kami. Ku ukir senyum menyapa
undangan yang hadir malam ini. Tak ku sangka, begitu ajaib. Awalnya mungkin
hanya mimpi jika aku bisa berada dalam situasi seperti ini. Detik ini,
merupakan awal karierku yang baru. Pekerjaan yang dari dulu ku impikan.
”ra...”sapa bintang dari kejauhan memintaku
menghampirinya.
”ya.. pak”jawab kejora kaku.
”kenalkan ini kejora, dia project manager baru kita, jika
ada hal – hal yang perlu dibicarakan mengenai product atau yang lainnya bisa
hubungi dia”. Bintang mengenalkan kejora ke rekan kerjanya.
”Hai, senang bisa bertemu kalian”. Sapa Kejora dengan
senyuman manisnya.
Tampak dari kejauhan ada sesosok yeoja cantik menghampiri
kami, tepatnya menghampiri ka Bintang.
”Hai, sayang... ” sapa yeoja itu.
Seraya berdehem Ka Bintang memperkenalkan yeoja cantik
itu kepada kami semua.
” Kenalkan ini Qaireen, dia akan bergabung dengan
production house kami dan menjadi model untuk product terbaru kami”.
Qaireen pun tersenyum manis, laksana mutiara yang
bersinar.
” Hai, salam kenal” sapa Qaireen
” Wah... pak bos bisa saja mencari calon istri yang
cantik seperti neng Qaireen” Ucap salah satu dari tamu undangan yang datang
Ka Bintang hanya bisa tersenyum tersipu malu, namun dia melirikku.
Dengan sigap aku pun minta izin untuk berkeliling menemui para undangan yang
lainnya. ”Apa maksud dari lirikan matanya
tadi? Mengapa dia malah melirikku?? Seolah-olah memancarkan suatu perasaan yang
sedih. Matanya tak bisa membohongi, aku tau karakter ka bintang” pertanyaan
yang memenuhi benak Kejora.. ”Huft.. ya sudahlah lebih baik aku menikmati malam
ini sebaik-baiknya”.
*****
Bintang @Taman, 20.45
Malam ini begitu cerah, acara peresmian Golden Star
Agency pun sudah selesai. Tiba saatnya acara bebas. Aku memilih untuk
menyendiri di sebuah taman yang penuh kerlap kerlip lampu hias. Entah kenapa
hati ini menjadi berkecamuk setelah mendengar ucapan salah satu temanku tadi.
Seolah menjadi sebuah tamparan yang menyakitkan untukku. Mengapa setelah hampir 3 th menjalin
hubungan dengan Qaireen hatiku masih belum bisa berpaling dari Kejora..
Ya Tuhaann apa maksud dari semua ini. Mengapa seperti ini jadinya di saat sudah
ada seseorang yang benar – benar mencintaiku tapi aku masih belum bisa
menerimanya di hatiku. Aku tidak ingin menyakitinya tapi bagaimana dengan
hatiku?. Banyak pertanyaan yang tak
bisa kujawab sendiri. Sakit rasanya... agggrrrkkkkk.... Tak sadar aku berteriak
sendiri di tengah malam dan tanpa kusadari pula ternyata Qaireen memperhatikanku.
*****
Qaireen @Taman, 21.10
“Sayang... kamu kenapa?? Apa yang kamu sedang pikirkan?”
Tanya Qaireen dengan wajah pucat pasi.
“Entahlah.. ada sesuatu yang mengganjal di otakku, dan
aku pusing memikirkannya” Jawab Bintang.
“Sayang kamu ingatkan janji kita di awal hubungan kita,
jujur, saling percaya, dan saling
berbagi. Cerita dong sayang..” Rayu Qaireen
”Aku masih belum bisa menceritakannya semua.. karena aku
takut menyakiti hati orang sayang”. Jelas Bintang
”Jadi ini semua ada kaitannya dengan perasaan? Apakah aku
termasuk didalamnya?” Tanya Qaireen.
To be continued.............
Hayooo siapa yang bisa nebak kelanjutan ceritanya seperti apa? Tetep
stay tune ya..
Purelightstar ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar