Apakah Cintamu Adalah Cinta Dunia Yang Fatamorgana , penuh perangai sandiwara…??
Kali ini akan saya persembahkan sebuah artikel..
Semoga bermanfaat buat kita semua….
¸¸..•*¨*•.¸¸❤ Kutinggalkan Dia karena DIA (الله ) ❤¸¸.•*¨*•.¸¸
Kali ini saya ingin menulis sesuatu yang beda, terinspirasi oleh perasaan seorang perempuan yang langka dimata saya, langka karena diusianya yang baru seperempat abad dia mampu melepaskan manis dan nikmatnya dunia, langka karena akhirat menjadi tujuannya dimana teman teman seusianya sedang sibuk pacaran, cari calon suami, dan yang ia lakukan adalah mengesampingkan cinta seorang jejaka karena ALLAH, langka tapi nyata.
I have to leave him for the sake of ALLAH (الله ) , begitu katanya, bukan karena tidak mencintai sang jejaka, atau menolak kehadiran cinta yang begitu indah dihati tapi semata mata karena sang gadis takut cintanya kepada ALLAH (الله ) terganggu hingga memberi ruang kepada cinta selain ALLAH (الله ) .
Kemudian saya teringat ucapan sahabat saya yang lain “De, gue mau mencintai perempuan yang solehah yang bisa mendekatkan gue kepada ALLAH (الله ) “ jujur saya tidak setuju dengan pernyataan ini, karena buat saya mendekat kepada ALLAH (الله ) itu hukumnya utama, persoalan apakah kemudian sayaakan diberi pasangan yang soleh atau tidak itu mutlak hak ALLAH (الله ) , karena kalau saya sudah memperolah cinta ALLAH (الله ) maka pastilah ALLAH akan menitipkan saya pada kekasihnya yang lain, perempuan yang baik untuk lelaki yang baik dan sebaliknya, itu janji ALLAH (الله ) dan ALLAH (الله ) tidak pernah ingkar janji.
Jadi jangan dibalik seperti sahabat saya, cari perempuan dulu untuk mendekati ALLAH (الله ) makanya gak dapat dapat dan mau sampai kapan begitu? perempuan gak dapat, ALLAH (الله ) pun semakin jauh, yang benar adalah cari ALLAH dulu, dan jikapun cinta perempuan itu hadir, tanyakan lagi dan pulangkan kepada ALLAH (الله ) untuk mengukur apakah cinta ALLAH yang didahulukan atau sebaliknya jangan takut kehilangan.
Kutinggalkan Dia demi DIA (الله )
Duhai jejaka … ”namamukah yang tertulis di lauh mahfuz sana sebagai jodoh saya?” belum tentu, ”engkaukah yang akan menemani saya di titian jalan menuju syurga? dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agama saya?” jawaban dari pertanyaan ini ada pada ALLAH, bukan dihati saya dan hatimu. Dan jika kamu tercipta bukan untuk saya, haruskah saya marah kepada ALLAH (الله ) , tentu tidak jika luka kita kembalikan kepada pemilik cinta, dariNYA (الله ) cinta berasal dan kembali padaNYA.
“apakah ketampanan yang ALLAH (الله ) berikan menghias wajahmu ini diciptakan ALLAH (الله ) untuk saya?” tolong jawab!! Dan bisa dipastikan kamu takkan pernah dapat memberi jawaban “apakah kamu tercipta untuk saya” karena jawabannya bukan di tanganmu, tetapi di tangan ALLAH (الله ) , di tangan TUHAN kita, iya ALLAH (الله ) , TUHAN (الله ) saya dan TUHAN (الله ) kamu.
Tahukah kamu, hati saya gelisah memikirkan kamu, takut kehilangan kamu, terbayang betapa beratnya ketika kamu tiada, menjalani hari hari tanpa sms darimu, melewati waktu tanpa mendengar suaramu, tak ada lagi gelak tawa canda dan nasehat yang kerap hadir di perbincangan kita di malam nan syahdu, tak ada lagi yang akan menanyakan apakah saya sehat hari ini, sudah makankah saya, sudah bayar zakat, sudah shalat tepat pada waktunya bahkan menjadi alarm saya mengingatkan untuk tahajud…
Namun ketakutan ini mengalahkan ketakutan saya kepada ALLAH (الله ) , saya takut DIA murka karena saya menikmati yang bukan hak saya, takut murka ALLAH (الله ) karena jantung saya yang berdegup kencang telah saya isi dengan bayangan kamu yang bagai hantu mengikuti saya kemanapun saya pergi ada kamu dihati saya, padahal detak jantung ini titipan ALLAH (الله ) yang harus saya pertanggungjawabkan.
Jadi maafkan saya jika ketakutan saya pada ALLAH (الله ) melebihi kegelisahan saya memikirkan kamu yah, biarkan saya sendiri dulu, izinkan saya bersama DIA (الله ) saja.
“Now, I have to leave you for the sake of ALLAH (الله ) ”
Sesungguhnya ALLAH (الله ) takkan pernah menyia-yiakan pengorbanan kita sayang bila kita tinggalkan semua ini karena ALLAH, yakinlah akan hadir sesuatu yang indah di hari akhir nanti, bukankah kamu yang bilang ketika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti “Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak TUHANmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi [ikhlas] puas” (QS. Ad-Dhuhaa [93]: 4-5)
Kini saya tinggalkan dirimu karena ALLAH, saya kembalikan kamu kepada pemilikmu, saya titipkan lelaki terbaik yang pernah hadir dalam hidup saya ini kembali kepada pemilik sesungguhnya, ALLAH. Sesungguhnya kita harus bertawakkal kepada ALLAH bukan? iya bertawakal kepada ALLAH (الله ) , TUHANku dan TUHANmu.
Kekasihku, jangan menangis, usah bersedih atas perpisahan sementara ini jika benar saya tercipta untukmu maka tiada ada yang dapat menghalanginya bukan? Namun sebelum saat itu tiba berdoalah pada ALLAH semoga kita berdua diberi kekuatan untuk berpisah, mohonlah padanya dengan penuh pengharapan, tak ada yang perlu kita tangisi, kita hanya berpisah sementara sampai ALLAH (الله ) menjadikan semua halal untuk kita.
Dan ketika kamu merasa lemah, mohonlah kekuatan dari-NYA, kamu intan terpilih, mutiara pilihan ALLAH (الله ), jagalah kilaumu sayang jangan biarkan cinta merusaknya, saya berdoa untuk kamu, selalu. Mari kita berlari mencari cinta ALLAH (الله ) , berlomba lomba berbuat kebaikan agar dimata ALLAH kita pas untuk dipasangkan, jika saatnya tiba semua halal untuk kita, ini adalah hasil dari upaya kita mengejar cinta ALLAH (الله ).
Iya hingga lebel “halal” itu menjadi milik kita “bukankah makan diwaktu magrib lebih indah setelah berpuasa, daripada makan diwaktu magrib setelah seharian makan yang enak enak, iya kita jadikan perpisahan ini sebagai “puasa” dan berbuka kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar