Title
:
~
The Ice Princess ~
Michiko
Chou Lynn
Asta
Ichiro
Kevin Fico Saverio
Yuuri Fiorenza
Genre
:
Romance,
Drama, Family
Author
:
PureLight
Star
Sepi dan sendiri... lagi dan
lagi seperti ini. entah sampai kapan semuanya berubah. Aku kangen mama... aku
kangen ka ara... kenapa kalian pergi tanpa mengajakku!!
Derai tangis Lynn semakin menjadi, ketika melihat foto
keluarganya yang terselip di buku diarynya. Air matanya jatuh membasahi setiap
lembaran cerita yang di tulisnya. Diary.. saksi bisu dan sahabat setia yang
selalu menemani selama 10 tahun belakangan ini. Kini usianya 16 th. Kehidupannya
berubah semenjak Ibu dan kakaknya meninggal karena kecelakaan. Ayahnya harus
bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan sekaligus melengkapi sepotong kasih
sayang yang terhenti untuk Lynn .
Lynn terbiasa mandiri dari kecil, melakukan
semua hal yang dianggap berat untuk seorang anak kecil seperti Lynn saat itu. Hidupnya
yang selalu berpindah - pindah dari kota yang
satu ke kota yang lainnya disebabkan oleh
pekerjaan ayahnya yang selalu berpindah - pindah sangat mempengaruhi karakter Lynn . Lynn selalu menyendiri, sifatnya yang dingin
dan pendiam membuatnya tidak mempunyai teman.
Lelah menangisi dan mengenang
masa lalunya yang teramat indah membuatnya terlelap. Hingga dia tak sadar
jika ayahnya masuk ke dalam kamarnya. Melihat Lynn yang hampir setiap hari seperti
ini, membuat sang ayah merasa hatinya tersayati. Memang berat menjadi single
parent, terlebih dia harus memberikan kasih sayang yang pernah di berikan
ibunya. Membereskan buku diarynya, menyelimuti dan memberikan kecupan kecil di
kening. "Maafkan papa ya
Lynn, belum bisa memberikan yang terbaik selama ini untuk kamu. Tapi papa janji
akan selalu ada di sisi kamu sampai kapanpun". Ucapnya dalam hati seraya
meninggalkan Lynn yang sudah terlelap.
************
Hampir
setahun Lynn bersekolah di Incheon Art High School, namun tak ada
seorang pun yang ingin menemaninya. Saat istirahat atau jam kosong di kelasnya
Lynn selalu mengisinya dengan menggambar apapun yang ada di benaknya. Buku yang
selalu menemani dan menyalurkan hobi menggambarnya sejak kecil. Sudah banyak sketsa
yang Lynn buat. Setiap ada yang mendekati Lynn walau hanya untuk bercengkrama
berbagi cerita, Lynn selalu menghindar. Hingga tak seorang pun yang mau
berteman dengannya.
”Joheun
achimieyo... Hari ini kita kedatangan murid baru. Deuro osipsiyo Yuuri~ah...
dan perkenalkan dirimu”
Yeoja cantik
dengan rambut panjang terurai memasuki ruang kelas dan memperkenalkan dirinya.
”Annyeong
Haseyo... Jeoneun Yuuri Fiorenza imnida, joeneun Yuuri-rago imnida.. saya harap kita
dapat berteman baik. Mannaseo Bangapseumnida yeorobun. Kamsahamnida” Sapa Yuuri
menyunggingkan bibir imutnya dan sedikit membungkukkan badannya.
“Kamsahamnida
Yuuri~ah... Eoseo oseyo.. Silahkan kamu duduk disana”Sapa Seonsaeng~nim seraya
menunjuk ke tempat duduk yang kosong di samping kanan Lynn.
“Kamsahamnida..”
************
“Annyeong
haseyo, yuuri imnida..” sapa Yuuri.
”Annyeong
haseyo, Lynn imnida..” tekas Lynn.
”Semoga kita
bisa berteman baik..” Ucap Yuuri dengan riangnya.
”yeaaahh...”
Jam Pelajaran
pun berlalu. Semua murid – murid pergi meninggalkan kelas, terkecuali Lynn dan
Yuuri. Seperti biasanya Lynn mulai menggoreskan pensilnya untuk melanjutkan
gambarnya yang belum terselesaikan.
”Lynn, kau
tak makan kah?” tanya Yuuri.
”Kau saja
sana!! Aku tidak lapar”
Yuuri hanya
bisa terdiam mendengar jawaban ketus Lynn. Tanpa berkata lagi, Yuuri
memperhatikan goresan tangan Lynn yang sedang menari di atas kertas putihnya.
Cantik... menawan... ya seperti itulah Lynn bercerita... Berbicara melalui
garis dan diam dengan titik di akhir goresannya.
”Sketsanya
bagus... aku suka.. sepertinya kamu suka menggambar ya?” Tanya Yuuri.
Dengan mata
tajamnya Lynn hanya sekedar meliriknya.
”Sepertinya
kau tak suka dengan kehadiranku ya?” Tanya Yuuri lagi.
”Ya.. sudah
sana lebih baik kau dengan yang lainnya dari pada kau harus sakit hati dengan
sikapku”. Jawab Lynn seraya meninggalkan Yuuri sendirian di kelas.
Menyendiri di
sebuah taman. Tanpa di sadari ada seseorang yang selalu memperhatikan Lynn. Fico....
namja yang hampir setahun belakangan ini selalu memperhatikan Lynn. Namja terpintar di sekolah
itu. Entah apa yang membuat namja itu tertarik dengan Lynn. Yeoja dingin dan
pendiam. Seperti itulah dia di kenal.
************
“Jepreeett...”
Satu ekspresi Lynn di
curi.
“Aigoo.. Lynn sepertinya
kau sedang ada masalah” Fico memandangi foto yang baru saja di ambilnya.
“Aku bersedia menjadi
tempat bersandarmu, namun apa kau mau?”
Keraguan Fico mencuat
seiring ketakutan penerimaan Lynn yang akan di dapatkannya. Setiap ada
kesempatan untuk mendekatinya selalu muncul bayangan Lynn yang tidak ingin dirinya
berada di sampingnya.
Dengan sigapnya
memukuli kepalanya “Ficoooo... apa yang kau pikirkan!! Sekarang pikirkan
bagaimana caranya agar Lynn tidak sedih lagi”
************
“Bruuukkk.....”
Tiba - tiba Lynn terjatuh ke tanah. seorang namja menghampirinya.
"Hei... kau tak apa?" tanya namja itu bingung.
Lynn tak memberikan reaksi apapun, tanpa pikir panjang namja itu menggendongnya menuju ruang rawat sekolah.
"Lynn saat ini butuh istirahat, dia sangat kelelahan di tambah lagi pantulan bola basket yang mengenai kepalanya". Terang dokter
"Baiklah dok, kamsahamnida"
"Hoh.... Jadi, kau yang bernama Lynn, yeoja dingin itu" Asta menyunggingkan senyum sinisnya.
************