Surat Untuk Libby di Surga
(In Loving Memory of Allyvia Adzhani N. Saelan, 25 April 1998-29 April
2003)
Dear Libby,
Apa kabar Libby ? Akhir-akhir ini ayah kangen dan ingat terus sama Libby,
apalagi di negara kita saat ini sedang berjangkit penyakit demam berdarah.
Virus yang mengantarkan Libby menghadap Allah SWT. Ayah ingat hampir satu
tahun yang lalu
Sejak hari Sabtu tgl 19 April 2003, Libby sudah mengeluh kurang enak
badan, ayah langsung membawa Libby ke dokter specialis Libby di Mall
Ambassador hari itu juga untuk mendapatkan perawatan. Dokter waktu itu
menyatakan bahwa Libby sakit radang tenggorokan. Walaupun sudah agak
membaik hari Senin, 21 April 2003 Libby tidak sekolah dulu agar bisa
beristirahat dan lagipula besok Libby akan perform ballet untuk pertama
kalinya.Ketika ayah pulang kantor, Libby sangat excited untuk segera
perform ballet besok harinya. Ayah juga ingat Libby tunjukkan semua
costume yang telah dimiliki. Kamu memang sangat-sangat menyenangi ballet.
"Ayah lihat Libby perform besok kan ?" tanya Libby pada ayah, yang ayah
langsung jawab iya.
Keesokan harinya tanggal 22, April 2003, Ayah sengaja mengambil
cuti agar bisa leluasa hadir ke performance ballet Libby yang pertama. Jam
6.15 Ayah mengantarkan Libby sekolah, sepanjang perjalanan Libby terus
berbicara mengenai performance ballet (suatu ritual yang hampir setiap
hari ayah jalani bersama Libby ketika Libby sudah mulai TK di Lab.School
Rawamangun). Karena hari itu cuti, ayah pun bisa menjemput Libby ketika
pulang sekolah jam 11.30, Libby sangat senang ayah jemput karena tidak
biasa-biasanya ayah bisa jemput kamu. Dalam perjalanan pulang Libby
bertanya sama ayah ,"Ayah, siapa Kartini itu ?" lalu ayah Jawab "Kartini
itu seorang putri yang berjasa pada kaum wanita makanya diperingati
sebagai hari Kartini". Kemudian Libby bertanya lagi "kok putri tidak pakai
baju Cinderella" (Libby tahunya gambaran Putri adalah seperti yang
digambarkan dalam karakter Disney). Ayah berusaha menjawab semua
pertanyaan Libby dengan sebaik mungkin. Bahkan sampai pada pertanyaan "
Kartini itu sudah meninggal ya ayah ?", ayah jawab iya. Libby masih terus
memborbardir ayah dengan pertanyaan "Kalau Libby mau diperingati harus
meninggal dulu ya yah ? Ayah agak bingung juga menjawabnya, namun akhirnya
ayah jawab "tidak perlu karena ada juga yang masih hidup sudah
diperingati". Pertanyaan itu tadinya hampir tidak ada artinya kecuali
contoh lain dari curiosity kamu yang sangat tinggi, namun belakangan ayah
mulai menyadari bahwa mungkin ini adalah firasat tepat seminggu sebelum
kepulangan kamu ke Allah SWT.
Ketika perform ballet,ayah ingat Libby kelihatan masih lemas,
belum lagi beberapa teman kamu tidak menari dengan baik sehingga secara
keseluruh penampilannya tidak terlalu menggembirakan. Kamu yang sangat
perfectionist kelihatan sangat kecewa dengan penampilan kelompokmu yang
kurang kompak. Ketika pulang, Libby kelihatan agak murung, ayah terus
menerus berusaha untuk menghibur Libby dengan mengatakan bahwa
performance-mu cukup baik. Tapi tidak dapat ditutupi bahwa Libby kecewa
sekali.
Hari Kamis malam, Libby panas lagi sampai 40 derajat. Tanggal 25
April 2003, Libby ulang tahun yang ke-5, kamu masih sakit sehingga tidak
masuk sekolah. Ayah dan Mommy kembali membawa kamu ke dokter , dokter
mengatakan bahwa jika sampai senin belum turun juga panasnya, Senin harus
diambil darah. Tanggal 26 April 2003, Libby merayakan pesta ulang tahun
yang ke-5 di McDonald Arion. Libby sudah mulai turun panasnya hanya masih
kelihatan lemas.Pesta ini adalah permintaan pertama Libby karena biasanya
ulangtahunmu hanya dirayakan di sekolah dengan membawa kue ulang tahun
saja. Entah kenapa Libby menginginkan pesta di McDonald lengkap dengan
badut-nya.Ayah minta maaf sama Libby karena terlambat mengurusnya, badut
yang diminta kamu tidak bisa hadir di pesta (ayah tidak tahu bahwa McD
tidak memperbolehkan badut dari luar). Libby kelihatan kecewa dengan
ketidakhadiran badut itu karena ternyata kamu sudah bercerita pada
teman-temanmu bahwa di pestanya akan ada badut teletubies (Ayah
sangat-sangat menyesal tidak bisa memenuhi permintaan Libby, maafin ayah
ya Liv...). Libby ngomong "badutnya nggak bisa datang ya,yah ? gimana ya
nanti Libby dibilang pembohong sama teman-teman. Tapi nggak apa-apalah
teman-teman pasti ngerti". Libby adalah seorang yang sangat patuh terhadap
janji, kamu tidak mau mengecewakan orang lain. Pulang dari pesta Libby
kelihatan sakit lagi, ayah mencoba untuk menghibur kamu dengan melakukan
kompress dan lain-lain, panas kamu tidak turun-turun, hadiah yang banyak
pun hampir-hampir tidak kamu sentuh, hanya saja ada percakapan kita yang
ayah masih sangat ingat. Libby ingat nggak ketika ayah tanya "Liv, uang
yang dari nini kan banyak, mau dibeliin apa sama Libby, beliin mainan ya
!?" Libby malah bilang sama ayah "Ayah, mainan Libby udah banyak sekali...
bahkan sebagian mau Libby kasiin ke orang miskin, kasihan kan mereka nggak
punya mainan... Libby mau kirim bunga yang banyak sekali untuk nini.. Nini
pasti seneng..." Ayah kaget denger jawaban Libby tapi sama sekali tidak
menyangka apa-apa.. belakangan ayah baru sadar ini adalah tanda-tanda mu
yang lain karena waktu sebelum pemakaman ternyata rumah nini tempat kamu
disemayamkan dipenuhi oleh bunga-bunga yang bersimpati sama kita.
Libby ingat nggak hari minggu ayah dan Mommy bawa Libby ke rumah
sakit Bunda untuk diambil darah karena ayah tidak mau nunggu lagi sampai
hari senin. Ayah ingat Libby minta ayam A&W dan minuman Fruity strawberry,
ayah seneng sekali Libby minta makan karena sudah dua hari ke belakang
Libby susah makan. Libby nggak pernah mengeluh sakit perut cuma mengeluh
pusing saja dan mual. Besoknya mommy membawa hasil test darah ke dokter
lagi, trombosit kamu masih 149.000. Kata dokter Libby terkena gejala
Thypus dan disarankan untuk istirahat dan banyak minum. Sore harinya panas
Libby sudah mulai turun, ayah senang sekali pada saat itu, bahkan ayah
telepon ke Bandung untuk memberi tahu bahwa Libby sudah turun
panasnya,cuma pada saat itu Libby masih sangat lemas dan masih muntah.
Ayah pikir Libby sudah mendingan. Malamnya ternyata Libby terus mengigau
dalam tidur,ayah, mommy dan uti nggak berhenti berdoa, kita putuskan untuk
membawa kamu ke dokter lagi first thing in the morning. Sama sekali tidak
terbersit dalam pikiran ayah bahwa Libby mungkin sudah mulai didekati oleh
malaikat izrail. Panas kamu sudah turun sekali ke 36 derajat.
Keesokan harinya Libby dianter sama mommy dan uty ke dokter lagi,
di dokter menurut mommy trombosit kamu sudah turun ke 59.000 dan langsung
diperintahkan untuk masuk rumah sakit. Mommy membawa kamu ke RS Mitra
Jatinegara karena kata dokter, disana PICU (ICU anak-anak)-nya cukup baik.
Kata Mommy, dalam perjalanan ke rs, kamu masih minta mie dan pisang. Mommy
ingat di dalam mobil Libby ngomong "Ma, kok orang-orang itu tidurnya aneh
ya ?" Mommy nggak bisa jawab cuma bilang "Libby kuat ya...." . Sampai di
rumah sakit Libby sudah nggak sadar, ketika ditaruh di bed gawat darurat,
Libby langsung kejang dan pergi untuk selamanya sebelum dokter sempat
melakukan pertolongan apa-apa. Ayah minta maaf ya Liv nggak bisa nememin
kamu pulang ke rumah kamu di surga. Ayah ngerasa bodoh sekali malah ikut
meeting di kantor ketika kamu sedang berjuang dengan maut.Tapi memang
jalannya sudah harus begitu, ayah rela Libby pulang ke rumah pemilik Libby
karena ayah hanya diberi kesempatan untuk merawat Libby selama tepat lima
tahun. Mommy sekarang sedang hamil lagi, Adelle sudah mulai cerewet,
maunya sekarang pake baju punya Libby terus. Kemarin-kemarin dia terus
berbicara mengenai kamu, Libby datang ke mimpinya Adelle ya ?? Ya udah
dulu ya Liv, ayah harus kerja dulu. Ayah mau buat surat buat teman-teman
ayah biar mereka belajar dari pengalam kita"
Ayah dicky
Teman-teman, pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman kami adalah :
1. pelajari dan kenali berbagai jenis penyakit dan gejalanya. Libby
terkena demam berdarah dan kami sudah terlambat untuk membawanya ke rumah
sakit. Jika anak-anak kita, atau kita sendiri panas selama dua hari
berturut-turut, lebih baik langsung ke dokter dan minta periksa darah.
Minta sekalian periksa darah untuk dengue rapid karena kadang-kadang
trombosit-nya masih 200.000 (batas normal adalah 150.000-400.000) tetapi
sebenarnya sudah terkena virus dengue. Jika dokter menyatakan thypus atau
radang tenggorokan, atau flu biasa, lebih baik cari second opinion dari
dokter yang lain.
2. Sampai meninggalnya Libby, tidak timbul bercak-bercak merah di sekujur
tubuhnya, tidak mimisan, tidak muntah darah. artinya symptom dengue sudah
tidak khas. Salah satu cara termudah untuk mendeteksi dini DBD adalah
dengan menekan salah satu kuku ibu jari, kemudian lihat apakah permukaan
yang putih ketika ditekan langsung kembali merah. karena DBD menyebabkan
darah agak mengental sehingga ketika selesai dipencet, biasanya kuku yang
terkena DBD agak lambat kembali merahnya. Raba denyut nadi, penderita DBD
biasanya denyut nadinya agak lemah.
3. Pantau terus kondisi pasien jika sudah positif DBD, kadang-kadang
beberapa rumah sakit mencek darah hanya sehari sekali, minta pengecekan
dilakukan 6 jam sekali. Jika trombosit sudah mulai memasuki 30.000, tanya
dan siapkan beberapa teman dan keluarga yang memiliki darah yang sama
dengan penderita untuk berjaga-jaga jika tranfusi darah dibutuhkan karena
saat ini sulit mendapatkan persediaan darah
4. Pakaikan mosquito repellent pada anak-anak kita di waktu siang untuk
menjaga gigitan nyamuk aedes aegepty.
5. Jika anak sakit, tinggalkanlah urusan kantor atau urusan apa pun,
keluarga jauh lebih penting daripada apa pun di dunia ini, anda akan
menyesal seumur hidup jika mengalami apa yang saya alami.
6. Setelah semua ikhtiar kita lakukan, pasrahkan semua kepada Allah SWT
karena bagaimana pun kita berusaha jika Allah berkehendak maka tidak ada
yang dapat menghalangi keputusannya. Ikhlas terhadap apa pun keputusan
Allah.
rgds
dicky